Taman Sari, Arsitektur Tingkat Tinggi Dari Jogja Untuk Dunia

Taman Sari Yogyakarta atau Taman Sari Keraton Yogyakarta adalah lokasi bekas taman atau kebun dari istana Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Mungkin bisa kita bandingkan dengan Kebun Raya Bogor sebagai kebun Istana Bogor. Taman Sari Yogyakarta yang memiliki arti “Taman Yang Indah” sering juga disebut sebagai Istana Air atau Water Castle. Ini lantaran Taman Sari memiliki nilai arsitektur dan keunikan yang tinggi pada tiap lekukan bangunan dan air yang mengisi di kolam-kolamnya.

Dalam sejarahnya yang bisa kita ketahui dari para guide di Taman Sari, dijelaskan bahwa Taman Sari ini digunakan oleh Raja Mataram (Yogyakarta) untuk melakukan ritual mandi pada bulan-bulan tertentu. Memang ada beberapa hal mistik yang terjadi di sekitar area kolam pada masa itu. Para abdi dalem atau pelayan istana akan mengalunkan gamelan dari setiap sisi bangunan-bangunan kecil di kanan kiri taman untuk menyambut kedatangan Raja yang hendak memasuki Istana Air.

Taman Sari Yogyakarta pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1758-1769, tepat bersamaan dengan berdirinya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Bangunan ini dibangun oleh arsitektur berkebangsaan Portugis dan dibantu oleh Bupati Madiun pada masa itu. Oleh karena terlihat perpaduan antara arsitektur Portugis dan Jawa.

Semula taman yang mendapat julukan “The Fragrant Garden” ini memiliki luas lebih dari 10 hektar are dengan sekitar 57 bangunan baik berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta sebuah pulau buatan dan lorong bawah air.

Taman Sari Yogyakarta digunakan secara efektif pada tahun 1765-1812, dan pada awalnya membentang dari barat daya kompleks Kedhaton sampai tenggara kompleks Magangan. Akan tetapi saat ini, sisa-sisa bagian dari Taman Sari yang dapat dilihat hanyalah tersisa yang terletak di barat daya kompleks Kedhaton saja.

Kita bisa membagi area kompleks Taman Sari ini menjadi empat area atau bagian, yaitu untuk bagian pertamanya adalah danau buatan, yang terletak di sebelah barat. Area kedua adalah beberapa bangunan yang berada di sisi selatan danau buatan, yaitu antara lain bangunan Pemandian Umbul Binangun. Kemudian untuk area yang ketiga adalah bangunan Pasarean Ledok Sari dan Kolam Garjitawati yang terdapat di sisi selatan dari Pemandian Umbul Binangun. Bagian ke empat atau yang terakhir adalah bagian di sisi sebelah timur dari danau buatan dan membentang ke arah timur sampai tenggara kompleks Magangan.

Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari Yogyakarta

Sejak tahun 1977, Taman Sari telah mengalami beberapa kali pemugaran tanpa meninggalkan nilai historisnya. Beberapa renovasi serta perbaikan terus dilakukan hingga kini. Ini untuk menjaga kelestarian situs sejarah di Yogyakarta.

Menuju Taman Sari yang cantik ini, sama sekali ngga susah kok. Taman Sari ini beralamat di Jl. Taman, Kraton, Yogyakarta dan masih termasuk bagian dari kompleks Keraton, jadi kamu cukup berjalan kaki sekitar 15 menit saja dari Kraton Yogyakarta. Atau kamu bisa meminta untuk diantar becak untuk menuju Taman Sari dengan tarif sekitar 10.000 rupiah. Nah, untuk kamu yang menggunakan kendaraan pribadi, akan lebih mudah kalau masuk melalui gerbang di sisi sebelah timur karena di sisi ini terdapat lahan parkir yang cukup luas.

Untuk masuk dan menikmati keindahan Taman Sari kamu hanya cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- untuk wisatawan lokal dan Rp. 12.000,- untuk wisatawan mancanegara. Bakal lebih seru lagi kalau kamu menyewa tour guide, hanya cukup membayar sekitar Rp. 20.000,- kamu bisa menikmati Taman Sari sambil menikmati kisah berdirinya Istana Air ini.

Taman Sari Yogyakarta
Taman Sari Yogyakarta

Keindahan arsitektur serta nilai historis dari Taman Sari Yogyakarta ini sangat memesona dan patut untuk dikunjungi. Dan buat kamu pecinta fotografi, Taman Sari Yogkarta ngga akan ada habisnya untuk di eksplore. Buruan yuk, kunjungi Istana Air yang cantik ini.

@hijabpacker –  “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)” (Ar Rum : 42)

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *